Lyrics has been copied to clipboard!
Serpong - Iwan Fals, penyanyi dan pencipta lagu legendaris di sela-sela penampilannya di festival Soundrenaline 2012 yang digelar semalam di Serpong, Tangerang secara terbuka menyatakan keheranannya atas pencekalan yang menimpa Slank di ajang tersebut.
Di hadapan puluhan ribu “umat” OI (Orang Indonesia) yang menyaksikan jalannya konser ia menyatakan pembelaannya kepada band rock and roll dengan jutaan penggemar di seluruh Indonesia tersebut.
“Di tengah-tengah suasana gembira seperti ini, pesta musik, ada teman kita yang nggak bisa main hari ini, Slank. Saya nonton televisi ada beritanya, mereka dilarang main. 2012 masih nggak boleh main? Aneh! Pasti yang nggak bolehin mereka main itu Bento,” ujarnya lantang yang segera direspon cemoohan massal dari massa penonton.
Bento sendiri dalam dialek Jawa Timur itu kerap disamakan artinya dengan bodoh.
Tak hanya sampai di situ, Iwan Fals bahkan mendedikasikan salah satu hit protes terbesarnya sepanjang masa, “Bento,” khusus bagi pihak-pihak yang melarang Slank tampil di festival musik hidup nasional tahunan terbesar di Indonesia yang digelar di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai tersebut.
“Sabar Ridho, Kaka, Abdee dan semua teman-teman Slank, mudah-mudahan ada kesempatan lain, anggap saja yang ngasih izin lagi khilaf,” imbuh Fals lagi.
Hanya sepekan sebelum digelarnya Soundrenaline 2012, pihak manajemen Slank menerima pemberitahuan dari pihak penyelenggara bahwa kepolisian wilayah Tangerang memberikan izin bagi digelarnya Soundrenaline di Serpong namun dengan syarat tanpa kehadiran Slank. Sayangnya, pencekalan kepolisian terhadap Slank ini ternyata tidak disertai alasan yang jelas.
“Mereka harus bertanggung jawab terhadap Slankers (sebutan bagi penggemar Slank) yang mengira kami akan main. Pihak kepolisian juga harus bisa menjelaskan kenapa Slank nggak boleh tampil, sementara band lainnya boleh. Perbedaannya apa?” sesal gitaris Abdee Negara saat dihubungi Rolling Stone via telepon beberapa waktu lalu.
Sementara itu kembalinya Iwan Fals di ajang Soundrenaline setelah absen selama beberapa tahun terbukti menjadi salah satu highlight dari festival tersebut.
Sebelum memulai konsernya semalam, Iwan Fals sempat memimpin doa ribuan massa Soundrenaline yang ditujukan bagi para korban bentrok antara warga di Lampung Selatan yang terjadi belum lama ini.
Sejurus kemudian dengan hanya berbekal gitar dan harmonika ia membuka sakralnya konser dengan nomor “Belum Ada Judul” dan berlanjut dengan iringan band di lagu-lagu klasik seperti “Bongkar,” “Bento,” “Pesawat Tempur,” “Yang Terlupakan” hingga “Manusia Setengah Dewa.”
Ia sempat pula bercerita tentang protes Raya, anaknya yang berusia sembilan tahun yang dilarang untuk menyaksikan konser ayahnya di Soundrenaline 2012 karena acara tersebut disponsori oleh perusahaan rokok, A Mild.
“Salut saya untuk panitia yang sangat tegas menetapkan larangan datang ke konser bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun,” ujarnya lagi.
Selain penampilan Iwan Fals, festival Soundrenaline 2012 yang menurut penyelenggara dihadiri lebih dari 54 ribu penonton menampilkan pula 34 artis lainnya di tiga panggung berbeda yaitu NOAH, Netral, Jamrud, GIGI, Deadsquad, Andra and the Backbone, Seringai, Naif, /rif, Kotak, Burgerkill, Superman Is Dead, Komunal, The S.I.G.I.T. dan sebagainya.
Terlepas dari kemeriahan dan kemegahan festival yang tahun ini genap berusia satu dekade tersebut, saat jeda Isya, menurut Metro TV, sempat terjadi insiden pembakaran loket penjualan tiket dari sekelompok massa yang mencoba untuk merangsek masuk ke dalam venue. Untungnya, kericuhan ini segera saja ditangani oleh pihak kepolisian dan tidak merembet hingga ke dalam.
Insiden lainnya terjadi saat band yang terakhir tampil di Community Stage, Seringai, di tengah lagu terakhir “Mengadili Persepsi” mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dicabut listriknya hingga akhirnya konser terpaksa terhenti. Hal ini sempat menyulut protes dari ribuan penggemar mereka dan bahkan para personel Seringai sendiri di belakang panggung.
Walau protes keras dilemparkan namun sama sekali tidak terjadi kerusuhan dari para penonton Seringai, semua pulang dalam damai walau penampilan band idola mereka menjadi anti-klimaks.
Di hadapan puluhan ribu “umat” OI (Orang Indonesia) yang menyaksikan jalannya konser ia menyatakan pembelaannya kepada band rock and roll dengan jutaan penggemar di seluruh Indonesia tersebut.
“Di tengah-tengah suasana gembira seperti ini, pesta musik, ada teman kita yang nggak bisa main hari ini, Slank. Saya nonton televisi ada beritanya, mereka dilarang main. 2012 masih nggak boleh main? Aneh! Pasti yang nggak bolehin mereka main itu Bento,” ujarnya lantang yang segera direspon cemoohan massal dari massa penonton.
Bento sendiri dalam dialek Jawa Timur itu kerap disamakan artinya dengan bodoh.
Tak hanya sampai di situ, Iwan Fals bahkan mendedikasikan salah satu hit protes terbesarnya sepanjang masa, “Bento,” khusus bagi pihak-pihak yang melarang Slank tampil di festival musik hidup nasional tahunan terbesar di Indonesia yang digelar di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai tersebut.
“Sabar Ridho, Kaka, Abdee dan semua teman-teman Slank, mudah-mudahan ada kesempatan lain, anggap saja yang ngasih izin lagi khilaf,” imbuh Fals lagi.
Hanya sepekan sebelum digelarnya Soundrenaline 2012, pihak manajemen Slank menerima pemberitahuan dari pihak penyelenggara bahwa kepolisian wilayah Tangerang memberikan izin bagi digelarnya Soundrenaline di Serpong namun dengan syarat tanpa kehadiran Slank. Sayangnya, pencekalan kepolisian terhadap Slank ini ternyata tidak disertai alasan yang jelas.
“Mereka harus bertanggung jawab terhadap Slankers (sebutan bagi penggemar Slank) yang mengira kami akan main. Pihak kepolisian juga harus bisa menjelaskan kenapa Slank nggak boleh tampil, sementara band lainnya boleh. Perbedaannya apa?” sesal gitaris Abdee Negara saat dihubungi Rolling Stone via telepon beberapa waktu lalu.
Sementara itu kembalinya Iwan Fals di ajang Soundrenaline setelah absen selama beberapa tahun terbukti menjadi salah satu highlight dari festival tersebut.
Sebelum memulai konsernya semalam, Iwan Fals sempat memimpin doa ribuan massa Soundrenaline yang ditujukan bagi para korban bentrok antara warga di Lampung Selatan yang terjadi belum lama ini.
Sejurus kemudian dengan hanya berbekal gitar dan harmonika ia membuka sakralnya konser dengan nomor “Belum Ada Judul” dan berlanjut dengan iringan band di lagu-lagu klasik seperti “Bongkar,” “Bento,” “Pesawat Tempur,” “Yang Terlupakan” hingga “Manusia Setengah Dewa.”
Ia sempat pula bercerita tentang protes Raya, anaknya yang berusia sembilan tahun yang dilarang untuk menyaksikan konser ayahnya di Soundrenaline 2012 karena acara tersebut disponsori oleh perusahaan rokok, A Mild.
“Salut saya untuk panitia yang sangat tegas menetapkan larangan datang ke konser bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun,” ujarnya lagi.
Selain penampilan Iwan Fals, festival Soundrenaline 2012 yang menurut penyelenggara dihadiri lebih dari 54 ribu penonton menampilkan pula 34 artis lainnya di tiga panggung berbeda yaitu NOAH, Netral, Jamrud, GIGI, Deadsquad, Andra and the Backbone, Seringai, Naif, /rif, Kotak, Burgerkill, Superman Is Dead, Komunal, The S.I.G.I.T. dan sebagainya.
Terlepas dari kemeriahan dan kemegahan festival yang tahun ini genap berusia satu dekade tersebut, saat jeda Isya, menurut Metro TV, sempat terjadi insiden pembakaran loket penjualan tiket dari sekelompok massa yang mencoba untuk merangsek masuk ke dalam venue. Untungnya, kericuhan ini segera saja ditangani oleh pihak kepolisian dan tidak merembet hingga ke dalam.
Insiden lainnya terjadi saat band yang terakhir tampil di Community Stage, Seringai, di tengah lagu terakhir “Mengadili Persepsi” mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dicabut listriknya hingga akhirnya konser terpaksa terhenti. Hal ini sempat menyulut protes dari ribuan penggemar mereka dan bahkan para personel Seringai sendiri di belakang panggung.
Walau protes keras dilemparkan namun sama sekali tidak terjadi kerusuhan dari para penonton Seringai, semua pulang dalam damai walau penampilan band idola mereka menjadi anti-klimaks.